Departemen Energi AS pada akhir 2020 telah membantu dengan memberikan dana sebesar 80 juta dolar AS kepada TerraPower, yang digunakan sebagai pendanaan awal untuk mendemonstrasikan teknologi natrium. Departemen Energi AS juga berkomitmen untuk membantu pendanaan pada tahun berikutnya.
Presiden dan CEO TerraPower Chris Levesque mengatakan, pembangunan proyek ini akan membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun. "Kami membutuhkan energi bersih semacam ini di jaringan pada 2030-an," ujarnya.
Sementara itu, pakar tenaga nuklir telah memperingatkan PLTN memiliki risiko lebih tinggi daripada yang konvensional. Namun Levesque menuturkan, pembangkit tersebut akan mengurangi risiko proliferasi karena akan mengurangi limbah nuklir secara keseluruhan.
Selain membawa listrik bebas karbon, Senator Wyoming John Barrasso mengatakan, pembangunan proyek ini dapat mengangkat industri pertambangan uranium yang pernah aktif di negara tersebut.