"Buyback tersebut merupakan bagian dari kelanjutan program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (Management Employee Stock Option Plan/MESOP) saat ini," ungkap Novita.
Dia menambahkan, Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2022 telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang cukup menantang baik domestik maupun global.
“Dengan kondisi tersebut, maka kami memproyeksikan indikator kinerja Perseroan Tahun 2022 antara lain pertumbuhan kredit di kisaran 7 persen hingga 10 persen, Net Interest Margin 4,6 persen hingga 4,8 persen, serta cost of credit 2,0% sampai 2,3 persen,” tutur Novita.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengatakan perseroan telah mengambil sejumlah langkah, strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tengah kondisi yang cukup menantang ini.
Dewan Komisaris secara konsisten turut pula mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank tahun 2021, antara lain melalui evaluasi terhadap Rencana Bisnis Bank serta kinerja keuangan tahun 2021.