Kemudian dirinya pun menuturkan peranan Bulog dalam menghadapi kondisi seperti itu. Pertama stabilisasi, kedua menyediakan alternatif bagi mereka yang paling membutuhkan.
"(Jadi) menurut kami kuncinya, lusa bantuan pangan sudah dimulai. Kita menghentikan sementara buat menghormati proses Pemilu. Daripada nanti timbul fitnah dan segala macam. Jadi dihentikan dulu sampai besok. Insya Allah (setelahnya) langsung ada bantuan pangan," tambahnya.
Bayu juga menilai bahwa bantuan pangan 10 kg sejatinya itu sangat benar-benar menolong kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Ia memastikan bantuan itu cukup untuk beberapa minggu.
"Tentunya kalau menengah atas tidak masuk kelompok paling butuh, yang butuh kira 22 juta keluarga berpendapatan rendah, apa yg kita lakukan? Sediakan bantuan pangan, 10 kg Rp0,” kata Bayu.
“Ada yang mengeluh kita hanya boleh beli 2 kantong, memang kalau sudah 10 kg masa habis dalam 2 minggu? Kalau keluarga 3 sampai 4 orang bisa sebulan. Apalagi anda kerja, sering kali tidak makan dirumah. Jadi beli 10 kg tidak terbatas-terbatas amat, kalau memang untuk konsumsi sendiri, jadi 10 kg bantuan pangan betul-betul menolong kelompok masyarakat berpendapatan rendah," ujarnya.
Sementara itu, Bulog memastikan penyaluran beras bantuan 10 kg kepada 22 juta keluarga penerima manfaat akan dilanjutkan. Saat ini, bantuan tengah dihentikan untuk menghormati pelaksanaan Pemilu besok setelah dihentikan sementara untuk menghormati proses pemilu yang akan berlangsung pada Rabu (14/2/2024) besok.