“Hal ini juga merupakan fokus kami untuk menjadikan ketahanan bisnis UMKM semakin kuat dan mampu memiliki bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selama pandemi Covid-19 yang melanda dunia hingga saat ini, Bank Indonesia mencatat bahwa terdapat 87,5 persen UMKM yang terkena dampak pandemi terebut. Namun, 27,6 persen UMKM yang menjalankan usahanya secara online justru mengalami peningkatan.
Hal ini menunjukan betapa pentingnya bagi UMKM untuk dapat beradaptasi dengan dunia digital untuk dapat terus berkembang. Bukalapak melalui platform online dan offline-nya, yaitu Mitra Bukalapak telah menjangkau lebih dari 13,5 juta UMKM dan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan teknologi dalam menyejahterakan hidup.
Selain itu, Bukalapak juga telah meluncurkan lini bisnis B2B e-procurement melalui Buka Pengadaan Indonesia (BPI) pada 2019, serta sebuah APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) berbasis digital yang bernama Buka Investasi Bersama (BIB). Produk-produk ini tentunya diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas layanan Bukalapak.
Ventures sebagai corporate venture capital di dalam BRI Group juga terus melakukan inovasi dalam mendukung pertumbuhan ekosistem startup dan digital di Indonesia. Peran BRI Ventures sendiri adalah mendukung percepatan inovasi dengan melakukan investasi strategis di perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat, memiliki pasar yang luas, serta dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia. (CM)