Hasilnya, BRIBRAIN mampu mendorong akuisisi debitur dengan tetap menjaga kualitas kredit. Hal ini ditunjukkan pada implementasinya di Link5, platform internal BRI yang membantu mendeteksi value chain dan ekosistem bisnis nasabah UKM BRI guna mewujudkan closed-loop payment ecosystem.
Link5 berhasil menembus akuisisi 8.000 debitur baru dengan nilai plafon melebihi Rp1,7 triliun dengan NPL hanya 0,009 persen.
Di sisi lain, implementasi BRIBRAIN pada pipeline usaha mikro juga berhasil mengakuisisi 3,6 juta debitur baru dengan plafon mencapai Rp163,4 triliun, dan NPL terjaga di 0,05 persen.
Sepanjang 2023, rekomendasi BRIBRAIN pun telah berhasil menyukseskan akuisisi lebih dari 22.000 AgenBRILink baru. Agen ini merupakan tumpuan inklusi keuangan BRI, karena mampu menyatukan proses konvensional dengan bisnis digital hingga ke daerah-daerah.
Transaksinya juga luar biasa, hingga kuartal III tahun ini saja AgenBRILink telah menghasilkan sales volume mencapai Rp1,04 kuadriliun.
Saat ini, BRIBRAIN juga tengah menjajaki potensi AI generatif, antara lain untuk peningkatan interaktivitas chatbot BRI, Sabrina, agar lebih human-like, hingga otomasi pekerjaan yang meningkatkan produktivitas karyawan seperti melalui content factory (pembuat konten otomatis berdasarkan prompt).
BRIBRAIN terus melakukan eksplorasi pemanfaatan AI/ML untuk industri keuangan. Oleh karena itu, BRI membentuk BRIBRAIN Academy sebagai program pengembangan inisiatif dan pemupukan talenta AI.
BRIBRAIN Academy membuka ruang kolaborasi kepada universitas, akademisi, komunitas, dan korporasi yang dapat menjadi partner riset seputar AI dan advanced analytics BRI.