“Oleh karena itu kami pun tentu akan menjaga kepercayaan ini dengan terus meningkatkan kinerja semakin baik. Kami ingin menjadikan BSI sebagai salah satu bank transaksional terbaik di segmen retail maupun wholesale,” ujar Hery.
Di segmen retail, BSI terus meningkatkan infrastruktur dan inovasi, dengan penambahan jumlah ATM, EDC, serta perluasan channel digital guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah. Saat ini, BSI telah memiliki lebih dari 1.100 kantor cabang yang tersebar di Indonesia, lebih dari 2.500 mesin ATM, lebih dari 1.200 EDC, dan 86.200 agen laku pandai BSI Smart.
BSI juga memperkuat layanan digital pada BSI Mobile dengan fitur-fitur yang mumpuni, dalam rangka beyond sharia banking. Selain transfer antar bank, buka rekening secara online, BSI Mobile juga dapat digunakan untuk pengajuan pembiayaan secara online. Mulai dari pembiayaan gadai emas, cicil emas, mitraguna, dan oto. Tak hanya itu, BSI Mobile juga memiliki layanan Islami, transaksi top up wallet, ecommerce, serta pembayaran zakat, infak dan shadaqah (ZISWAF).
Di segmen wholesale, BSI baru-baru ini memperkuat layanan digital dengan menghadirkan platform transaction banking. Platform yang mengusung konsep ‘single sign on’ ini memberikan solusi transaksi finansial yang efisien, aman dan kemudahan akses bagi nasabah untuk layanan Cash Management, value Chain, FX dan Trade Finance dengan sekali klik.
Upaya BSI dalam menjaga pertumbuhan bisnis tersebut telah menuai apresiasi positif. Terbaru, mengacu pada data kepemilikan saham Bloomberg, terdapat beberapa investor asing yang baru-baru ini gencar memborong saham BRIS.
Mereka di antaranya seperti Dimensional Fund Advisors LP, lembaga investasi, yang bermarkas di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS). Kemudian, SEI Investments Co., perusahaan jasa keuangan dari Oaks, Pennsylvania, Amerika Serikat. Selanjutnya, yaitu RWC Partners Ltd, BlackRock Inc, serta UBS AG.
Adapun pada sesi perdagangan I, Kamis (14/3/2024), saham BRIS kembali melonjak ke level harga baru, yaitu Rp2.910 per lembar saham. Dengan begitu, kapitalisasi pasar BSI pada sesi perdagangan tersebut menjadi Rp132,89 triliun.