BTN Segera Akuisisi Perusahaan Manajemen Investasi

Isna Rifka Sri Rahayu
Direktur Utama Bank BTN Maryono. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)

Maryono juga meyakini dengan adanya relaksasi dari pemerintah tersebut, perseroan mampu mencapai target pertumbuhan pembiayaan pada tahun ini. Apalagi, tambah dia, mulai paruh kedua tahun ini, Bank BTN sudah bisa menggunakan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Skema FLPP pada tahun ini pun dipandang akan menguntungkan posisi Bank BTN. Pasalnya, pada skema baru tersebut, sebanyak 75 persen dananya berasal dari pemerintah, sedangkan 25 persen sisanya bersumber dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Dengan penambahan fasilitas tersebut, emiten bersandi BBTN ini juga bisa menggunakan dua sumber pembiayaan yakni Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan FLPP.

Untuk memperkokoh sumber pembiayaan, tutur Maryono, Bank BTN juga terus berinovasi mengembangkan produk-produk low cost fund. Perseroan telah menyiapkan program menarik untuk produk tabungan dan giro. “Kami telah menyiapkan program low cost fund yang menarik untuk mendukung rencana pembiayaan kami yang ekspansif. Semua langkah tersebut kami siapkan agar BTN tetap menjadi leader di bidang perumahan dan kami optimistis target bisnis pada tahun ini akan tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, hingga Mei 2018, BBTN telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp187,61 triliun. Posisi DPK tersebut tercatat naik 17,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp160,14 triliun pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan simpanan masyarakat di Bank BTN tersebut juga terpantau masih berada di atas rata-rata posisi kenaikan DPK di industri perbankan nasional. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pertumbuhan DPK secara industri hanya naik di level 8 persen yoy pada April 2018.

Dari sisi penyaluran kredit dan pembiayaan pun, BBTN mencatatkan laju kenaikan di atas rata-rata industri perbankan di Tanah Air. Per Mei 2018, Bank BTN telah menyalurkan fungsi intermediasi senilai Rp209,23 triliun atau tumbuh 20,58 persen yoy dari Rp173,52 triliun. Sebaliknya, data OJK menyebutkan kredit perbankan secara nasional hanya tumbuh sebesar 9 persen yoy per April 2018.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
26 hari lalu

Dana Pemerintah Lambat Terserap, Purbaya Bakal Sidak Langsung Kantor BTN Bareng Danantara

Bisnis
26 hari lalu

Menkeu Purbaya Panggil Dirut BTN Sore Ini, Bahas Lambatnya Penyerapan Dana Pemerintah?

Nasional
2 bulan lalu

Pemerintah Gelontorkan Rp130 Triliun untuk KUR Rumah Subsidi, Diluncurkan Oktober 2025

Bisnis
3 bulan lalu

Respons Danantara soal Isu Akuisisi Mayoritas Saham BCA

Nasional
4 bulan lalu

Kasus Korupsi Akuisisi Jembatan Nusantara, 3 Eks Direksi ASDP Didakwa Rugikan Negara Rp1,2 Triliun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal