"Ke depannya kami akan terus memaksimalkan peluang pengembangan jaringan penerbangan langsung untuk layanan umrah dari berbagai wilayah keberangkatan lainnya asal jamaah umrah sehingga aksesibilitas layanan penerbangan umrah akan semakin seamless melalui penerbangan tanpa transit menuju tanah suci," ungkap Irfan.
Menurut dia, Garuda Indonesia memahami antusiasme dan kerinduan masyarakat untuk kembali melaksanakan perjalanan ibadah ke tanah suci yang sebelumnya telah tertunda selama lebih dari 2 tahun.
"Karena itu kami tentunya akan terus memantau perkembangan dan menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran perjalanan Ibadah umrah bagi seluruh calon jemaah," tutur Irfan.
Saat ini, lanjutnya, Garuda Indonesia mengoperasikan sedikitnya 9 penerbangan ke Tanah Suci yang dilayani melalui 3 kota besar yaitu Jakarta, Surabaya dan Makassar.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan dengan pembukaan rute penerbangan langsung tentunya membuka peluang lebih besar bagi potensi ekonomi sebagai multiplier effect dari dihadirkannha layanan penerbangan umrah dari Makassar ini.
Penerbangan ini iuga ditujukan untuk mengakomodir permintaan market di Indonesia Timur seperti Palu, Kendari, Ambon, hingga Papua.
"Kita berharap, Garuda Indonesia selalu memastikan kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan. Apalagi Garuda sementara proses untuk penerbangan langsung bagi jemaah haji. Diharapkan pula ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat dalam upaya pemulihan ekonomi dengan hadirnya layanan direct cargo," tutur Andi Sudirman.