Bulog Defisit Beras, Cadangan Sampai Akhir Tahun Hanya Sisa 300.000 Ton

Suparjo Ramalan
Beras Bulog. (Foto: Antara/Ilustrasi)

"700.000 itu umpama bisa 500.000 dari dalem, sisa dong 200.000, jadi 200.000 kita harus datangkan. Persoalannya adalah impor saat ini tidak mudah karena negara membatasi, bahkan ada yang sama sekali menutup untuk dia ekspor berasnya karena dia butuh juga," ungkap Budi Waseso. 

Dia mengungkapkan, akibat pembatasan yang dilakukan negara produsen beras pada bulan ini, maka opsi impor kemungkinan dilanjutkan pada awal tahun 2023.

Terkait dengan itu, Bulog fokus melihat situasi masa panen di dalam negeri. Artinya, bila periodesasi panen mulai dilakukan pada awal Januari-Februari 2023, maka sisa stok beras yang diimpor tak lagi dilanjutkan.
Sebaliknya, bila panen berlaku pada Maret, maka impor beras untuk memenuhi target 500.000 ton tetap dilakukan. 

"Sisanya kita lihat situasi, kalau Januari, Februari belum ada panen, situasinya memerlukan itu harus disuplai dari luar, gak ada masalah. BPS Maret (panen), data BPS dong, gak bisa ngarang-ngarang, toh kalo kita impor Januari-Februari lah, gitu loh. Itu tambahan sesuai keputusan rakortas," tutur Budi Waseso. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

Bulog bakal Bangun 100 Gudang Baru, Prioritas di Wilayah Terpencil

Nasional
3 hari lalu

Pemerintah Gelontorkan Rp5 Triliun untuk Bangun 100 Gudang Bulog Baru

Nasional
10 hari lalu

Daftar Harga Pangan 5 November: Beras hingga Minyak Goreng Naik, Bawang Turun

Nasional
11 hari lalu

Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton, Mentan: InsyaAllah Kita Tidak Ada Impor

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal