Buruh Mogok Kerja, 25 Persen Produksi Migas di Norwegia Terancam

Djairan
Pekerja Equinor berbincang dengan reporter di Lapangan minyak Johan Sverdrup, sekitar 140 kilometer sebelah barat kota Stavanger, Norwegia. (Foto: AFP)

LONDON, iNews.id - Buruh industri minyak dan gas (migas) di Norwegia mogok kerja. Hampir 25 persen dari produksi migas di negara itu terancam.

Dikutip dari CNBC, Jumat (9/10/2020), harga minyak mentah Brent diperdagangkan di level 43,09 dolar AS per barel, naik 2,6 persen. Adapun harga WTI menguat 2,7 persen ke level 41,01 dolar AS per barel.

Mogok kerja itu terjadi setelah negosiasi antara serikat buruh Lederne dan Asosiasi Migas Norwegia buntu pada 30 September. Situasi tersebut membuat produksi berhenti sejak 5 Oktober.

Serikat Lederne memprotes ketimpangan kesejahteraan antara mereka yang bekerja di ruang remote-control onshore dengan pekerja offshore. Buruh yakin kesetaraan gaji ini tak akan terlalu berdampak signifikan terhadap biaya perusahaan.

"Lederne khawatir bahwa (ketidaksetaraan) ini menjadi awal dari penurunan gaji dan kondisi kerja anggota kami. Oleh karena itu, kami tidak melihat adanya pilihan lain selain menggunakan hak untuk mogok kerja saat negosiasi dan mediasi tak berhasil," kata serikat buruh.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Buruh Ancam Mogok Kerja jika Upah Minimum 2026 Naik di Bawah 8,5 Persen

Bisnis
10 bulan lalu

Dukung Peningkatan Investasi dan Produktivitas Sektor Migas, ASPEBINDO Gelar Indonesia Energy Outlook 2025

Bisnis
12 bulan lalu

PHR Gelar LBD Engagement Day, Dorong Peningkatan Kompetensi Mitra Kerja Lokal

Bisnis
1 tahun lalu

Ratusan Karyawan Bandara Ngurah Rai Bali Mogok Kerja, Ada Apa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal