Cadangan Mata Uang Asing Merosot, Nepal Batasi Impor Mobil hingga Emas

Aditya Pratama
Nepal membatasi impor barang-barang yang tidak penting, seperti mobil, kosmetik, dan emas. Hal ini dilakukan setelah cadangan mata uang asing merosot. (Foto: Istimewa)

Utang pemerintah di Nepal telah meningkat menjadi lebih dari 43 persen dari produk domestik bruto. Hal ini disebabkan para pejabat meningkatkan pengeluaran untuk membantu meredam dampak ekonomi dari pandemi, kata kementerian keuangan Nepal. Kementerian juga mengatakan indikator kesehatan ekonomi negara itu normal.

"Namun karena adanya tekanan di sektor eksternal, beberapa langkah telah diambil untuk mengelola impor dan meningkatkan cadangan devisa," ucap kementerian dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Ekonom Pasar Berkembang di firma riset Capital Economics Alex Holmes mengatakan kepada BBC bahwa situasi di Nepal tampak jauh lebih baik daripada di Sri Lanka.

"Cadangan mata uang asing Nepal adalah dua kali lipat dari yang dianggap minimal nyaman dan utang pemerintah tidak terlalu tinggi. Tentu saja pada akhirnya akan mundur jika defisit transaksi berjalan tidak menyempit. Tapi krisis tampaknya tidak segera terjadi,"  kata Holmes.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Janardan Sharma mengatakan, utang Nepal lebih rendah dari negara-negara lain di kawasan itu, salah satunya Sri Lanka. Negara kepulauan itu menghadapi krisis ekonomi paling serius sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.

"Saya terkejut mengapa orang membandingkan dengan Sri Lanka," kata dia.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Megapolitan
23 jam lalu

Viral Pria Sengaja Tabrakkan Diri ke Mobil di Tanah Abang Jakpus, Diduga ODGJ

Nasional
2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Melejit, per Gram Dibanderol Segini!

Internasional
2 hari lalu

7 Pendaki Internasional Tewas di Pegunungan Nepal akibat Dihantam Longsoran Salju

Nasional
3 hari lalu

Harga Emas Antam Melemah di Awal Pekan, Dijual Segini!

Nasional
5 hari lalu

Harga Emas Anjlok di Awal November 2025, Saatnya Beli?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal