Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Andi ZA Dulung menambahkan, kenaikan bantuan itu diperlukan agar KPM bisa meningkatkan gizi keluarga mereka. Selain itu, Program Sembako ditambahkan dengan komoditas bahan pangan yang mengandung karbohidrat seperti jagung, singkong, ubi, sagu serta umbi-umbian lainnya.
Sembako juga mengandung protein hewani (daging ayam, daging, ikan), protein nabati (tahu, tempe dan kacang-kacangan) dan vitamin mineral (sayuran dan buah-buahan).
"Ini merupakan perhatian pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat didasari oleh alokasi pengeluaran pangan yang dikeluarkan oleh masyarakat dapat menghabiskan 2/3 sampai 3/4 anggaran rumah tangga di Indonesia," kata Andi.
Dia menuturkan, beras sebagai makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia juga memberikan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan, yaitu 19,54 persen di perkotaan dan 25,51 persen di perdesaan.
Selain untuk meningkatkan konsumsi KPM, kenaikan tersebut juga ditujukan untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia.