"Saat pertengahan 2021, ada kasus Delta yang sangat tinggi, sehingga pertemuan digeser menjadi Desember 2021, tapi di Desember 2021 ada lagi varian Omicron, sehingga baru bisa dilaksanakan pada 25 Januari 2022," tutur Dubes Suryo Pratomo.
Dia menjelaskan, pertemuan bilateral RI-Singapura di Bintan merupakan bagian dari 55 tahun hubungan Indonesia dan Singapura. Sejumlah isu menjadi bahasan pokok kedua negara mulai dari keuangan, tenaga kerja, lingkungan, dan pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun.
"Pertemuan kali ini sangat penting, karena ini adalah bagian dari 55 tahun hubungan Indonesia dan Singapura, karena kedua negara mempunyai kedekatan dan kesamaan, ketika membahas berbagai aspek dalam hubungan bilateral," ujarnya.
Sebagai informasi, sejak beberapa tahun terakhir Singapura merupakan investor terbesar luar negeri yang masuk ke Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, 30 persen FDI yang masuk ke Indonesia datang dari Singapura.
Rekor terbaru sempat dicapai dalam dua tahun terakhir, saat investasi Singapura ke Indonesia mencapai 9,8 miliar dolar AS pada tahun 2020 dan tahun 2021 mencapai 9,4 miliar dolar AS.
Adapun investasi tersebut masuk ke sektor-sektor perumahan, kawasan industri perkantoran, kemudian transportasi, pergudangan, telekomunikasi, industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya, kemudian industri makanan serta pertambangan.