Sementara itu, pedagang lainnya bernama Nanik mengatakan, minyak goreng menjadi dilema baru baginya. Alhasil dia antusian saat ada operasi pasar minyak goreng curah yang dijual seharga Rp14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
Sayangnya, harapan Nanik dan pedagang lainnya tak sesuai janji yang diberikan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Kuota minyak goreng curah yang seharusnya 1.500 liter untuk pedagang Pasar Bunulrejo, hanya dialokasikan 950 liter saja untuk 25 toko, dari 200 pedagang yang terdaftar.
"Kita beli enggak dapat jatah, pasarnya sepi buat beli minyak saja harus utang-utang, enggak makan dijalani supaya bisa beli minyak hari ini. Kok ngantre dari pagi sampai sekarang enggak dapat apa-apa, benar enggak adil, seharusnya meskipun dua liter, harusnya dapat," tutur Nanik.
Dia mengatakan, ada beberapa pedagang lainnya yang terpaksa tak berjualan karena sulitnya mendapat pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau.
"Saya enggak dikasih enggak apa-apa, pokoknya yang lain kebagian, harus adil dibagi meskipun kecil-kecil. Tadi saya disuruh tanya Kapas (Kepala Pasar), Kapasnya bilang hanya 25 toko besar-besar, ini kan enggak adil," kata dia.