“Sementara ekspor komoditas utama Indonesia antara lain bersumber dari CPO (HS 15) tumbuh 61,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya, produk timah (HS 80) tumbuh 56,29 persen, dan bijih logam (HS 26) tumbuh 40,99 persen,” lanjut Mendag.
Lebih lanjut, Lutfi menuturkan magnitude penguatan ekspor komoditas yang semakin besar sejalan dengan tren harga komoditas yang tumbuh sangat baik pada Agustus 2021, seperti CPO naik 55,8 persen YoY, dan Timah naik 72,7 persen.
Kemudian, dari sisi demand, Lutfi bilang, telah terjadi peningkatan impor di negara mitra dagang Indonesia pada bulan Agustus 2021, antara lain impor RRT tumbuh 33,1 persen YoY, India tumbuh 51,1 persen YoY, dan Vietnam tumbuh 21,0 persen YoY.
Sementara itu, pada Januari hingga Agustus 2021 ekspor dan impor Indonesia sama-sama mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Dimana masing-masing sebesar 37,77 persen YoY dan 33,36 persen YoY.
“Penguatan kinerja ekspor dan impor ini merupakan salah satu indikasi bahwa telah terjadi pemulihan ekonomi Indonesia secara baik,” tegas Mendag.