Chevron Rugi Rp121 Triliun, Terbesar dalam 30 Tahun

Djairan
Perusahaan energi AS, Chevron Corp melaporkan kerugian 8,27 miliar dolar AS, setara Rp121 triliun pada kuartal II-2020.. (Foto: ilustrasi/AFP)

Penurunan aset, kata Breber, sudah termasuk aset Chevron di Venezuela yang diminta ditutup oleh pemerintah AS. Nilai aset yang dihapus di negara tersebut mencapai 2,6 miliar dolar AS.

Chevron awalnya menolak perintah Presiden AS Donald Trump untuk hengkang dari Venezuela akibat perseteruan politik antara Washington dan Caracas. Di tengah gejolak, bisnis migas Chevron yang menggandeng BUMN setempat, PDVSA cukup stabil sejak 1920.

Namun, Trump memberikan tenggat waktu kepada Chevron menghentikan bisnis pada Desember 2020 di tengah upaya AS menggulingkan presiden terpilih Venezuela, Nicolas Maduro. Hal tersebut memaksa Chevron menutup asetnya.

Selain penghapusbukuan, kerugian Chevron disebabkan pembayaran uang pesangon yang mencapai 1 miliar dolar AS. Dana itu digunakan untuk membayar 45.000 pekerja yang terdampak PHK.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Internasional
5 bulan lalu

Harga Minyak Dunia Melonjak Imbas Konflik Israel-Iran

Bisnis
9 bulan lalu

Dukung Peningkatan Investasi dan Produktivitas Sektor Migas, ASPEBINDO Gelar Indonesia Energy Outlook 2025

Bisnis
12 bulan lalu

PHR Gelar LBD Engagement Day, Dorong Peningkatan Kompetensi Mitra Kerja Lokal

Bisnis
12 bulan lalu

Mendag Janji Harga Minyakita Turun dalam 2 Hari Lagi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal