Selama kunjungan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez ke China bulan lalu, satu perusahaan setuju untuk membangun pabrik senilai 1 miliar dolar AS di Spanyol, yang akan membuat mesin yang digunakan untuk produksi hidrogen. Spanyol merupakan salah satu dari 12 negara Uni Eropa yang abstain.
Italia dan Prancis termasuk di antara negara-negara Uni Eropa yang telah merayu produsen mobil China untuk berinvestasi, tetapi mereka juga telah memperingatkan risiko yang ditimbulkan oleh membanjirnya kendaraan listrik China yang murah bagi produsen Eropa.
SAIC, eksportir mobil terbesar kedua di China, tengah memilih lokasi untuk pabrik kendaraan listrik di Eropa dan telah merencanakan untuk membuka pusat suku cadang Eropa kedua di Prancis pada tahun ini guna memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk mobil merek MG.
Sementara, Pemerintah Italia tengah berunding dengan Chery, produsen mobil terbesar di China, dan produsen mobil lainnya, termasuk Dongfeng Motor terkait potensi investasi.
Selain itu, BYD tengah membangun pabrik di Hungaria, negara yang menolak tarif impor. Raksasa kendaraan listrik China ini juga telah mempertimbangkan untuk merelokasi kantor pusatnya di Eropa dari Belanda ke Hungaria karena masalah biaya, menurut dua sumber yang mengetahui persoalan tersebut.