Perseroan telah mengumumkan RCTI+, salah satu aset digital terpenting di bawah naungan Grup, akan bergabung dalam konsolidasi media digital ini. Pada Oktober 2021, superapp tersebut telah memiliki lebih dari 63 juta Monthly Active Users (MAU), melebihi target akhir tahun yang telah ditetapkan perseroan.
Pertumbuhan pesat RCTI+ terutama disebabkan oleh konten-konten baru dan menarik di 5 kategori konten, yang mencakup layanan streaming video (4 channel FTA, VOD, dan konten kreatif lainnya), agregator berita (berita dan informasi terbaik yang bersumber dari 6 portal MNC dan publisher lainnya), agregator audio (audio series, audio book, podcast, dan akses ke 1500+ saluran radio internasional dan lokal), kompetisi UGC melalui HOT+ (Home of Talent), dan agregator game (66+ casual game yang dimiliki Perseroan dan penerbit lainnya).
Hal penting lainnya, RCTI baru-baru ini menarik hak tonton liniernya dari OTT pihak ketiga atau platform layanan streaming, dan sekarang hanya tersedia secara eksklusif di RCTI+ dan Vision+ per 7 November 2021. Vision+, platform SVOD OTT dengan laju pertumbuhan tercepat di Indonesia, telah berhasil memiliki 2 juta pelanggan berbayar, dengan 47,5 juta MAU, dan 7 juta pengguna terdaftar pada Oktober 2021.
Vision+ menawarkan konten lokal yang terbesar dan terbaik di pasar, terdiri dari saluran TV Free-to-Air terlengkap (ANTV dan TV One tayang secara eksklusif), channel premium internasional terlengkap, dan 13 channel berlangganan yang eksklusif, dengan fitur catch-up hingga 7 hari sebelumnya. Selain itu, Vision+ didukung oleh unit konten khusus, Vision Pictures, yang secara eksklusif memproduksi 13 channel berlangganan dari berbagai genre dan juga konten orisinil hingga 20 episode per bulan untuk semakin memperkuat posisi Vision+ di industri.
Di samping itu, Vision+ juga memiliki kemitraan strategis dengan Migo untuk mempercepat distribusi konten last-mile-nya di seluruh Indonesia. Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan pelanggan Vision+ ke depan.
Tambahan terbaru dalam proses konsolidasi ini adalah grup portal online, yang berfokus pada segmentasi pengguna yang berbeda dan juga memungkinkan untuk dapat menjangkau pengguna yang lebih menyeluruh bagi pengiklan kami. Grup portal online terdiri dari 6 genre konten yang berbeda, yaitu okezone.com (portal informasi umum), sindonews.com (ringkasan berita 60 kata dengan pembahasan mendalam), inews.id (berita nasional dan daerah), idxchannel.id (pasar modal, ekonomi, bisnis, dan keuangan), celebrities.id (hiburan), dan sportstars.id (olahraga).
Pada November 2021, keseluruhan portal online telah menghasilkan pencapaian yang luar biasa, dengan memiliki lebih dari 79 juta MAU.
Grup portal online juga baru saja menambahkan 1 portal baru pada November 2021, yang bernama BuddyKu. BuddyKu diluncurkan sebagai platform agregator berita berbasis Artificial Intelligence (AI) pertama di Indonesia, yang mengubah cara baru dalam penemuan sumber berita (pengguna) dan kreasi (kontributor berita) di Indonesia menggunakan sistem Machine Learning dan Artificial Intelligence sehingga memungkinkan
personalisasi yang mendalam dan mengusung rekomendasi konten bagi penggunanya.
Selain itu, grup portal online juga akan terus meningkatkan kualitas konten, kecepatan, dan meningkatkan ekosistem digitalnya melalui berbagai sinergi dan integrasi, serta didukung oleh AI Center perseroan di New Delhi, India yang akan mempercepat inovasi dan pengembangan produk berbasis digitalnya.
Penyelesaian transaksi ini akan tunduk pada pemenuhan berbagai persyaratan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh OJK, BEI, dan persetujuan pemegang saham. Setelah konsolidasi strategis tersebut selesai, MSIN akan berperan sebagai grup digital entertainment yang terbesar dan terintegrasi, yang terdiri dari rumah produksi konten terbesar, talent manajemen terbesar, media sosial dengan traffic terbesar, super-app SVOD/AVOD OTT, portal online dan lini bisnis khusus game.
Dengan asumsi proses konsolidasi ini berhasil, proforma pendapatan dan EBITDA masing-masing akan mencapai Rp4.603 miliar dan Rp1.043 miliar pada 2023. Selanjutnya, perseroan akan memiliki posisi yang menjanjikan untuk memanfaatkan peluang pasar, pengalaman, dan memperkuat posisinya di industri media. Pasca transaksi, MSIN berencana untuk mengubah namanya untuk mencerminkan struktur barunya sebagai Grup digital Entertainment.