Diketahui, Asia-Pasifik adalah rumah bagi miliarder di bidang teknologi dan perawatan kesehatan tertinggi di dunia. Di mana jumlahnya mencapai 181 (8 persen) dari total populasi miliarder, dibandingkan dengan 153 (7 persen) di Amerika dan 88 (4 persen) di EMEA.
“Ini menarik, tetapi tidak mengherankan kekayaan di sektor teknologi dan perawatan kesehatan melonjak. Dalam dekade terakhir, kekayaan miliarder di sektor teknologi tumbuh 5,7 kali lipat, sementara kekayaan miliarder di sektor jasa keuangan tumbuh 2,3 kali lipat,” ujar Anuj Kagalwala, mitra dan pemimpin manajemen aset dan kekayaan di PwC Singapura, salah satu penulis pada penelitian itu.
Laporan itu juga menemukan 209 miliarder beramal dengan sumbangan 7,2 miliar dolar AS selama pandemi dari Maret-Juni 2020. Dari mereka, 175 (76 persen) adalah pendonor uang, sementara 24 (19 persen) menyumbang melalui manufaktur untuk memproduksi kebutuhan. Sepuluh dari mereka (5 persen) berkontribusi pada strategi jangka panjang seperti penemuan vaksin.