JENEWA, iNews.id - Raksasa perbankan Credit Suisse akan memangkas ribuan pekerja dan melakukan restrukturisasi bisnis. Hal itu dilakukan sebagai upaya membendung kerugian lebih besar dan kekhawatiran investor.
Setelah skandal yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan kerugian 4 miliar franc Swiss pada kuartal III, bank menyatakan akan melakukan serangkaian tindakan tegas. Adapun pengurangan 9.000 pekerja akan dilakukan dalam tiga tahun ke depan.
Ketua Credit Suisse Axel Lehmann menjuluki perombakan ini sebagai 'cetak biru untuk sukses'. Namun investor merespons negatif, sehingga saham bank kedua terbesar di Swiss itu anjlok lebih dari 13 persen setelah pengumuman tersebut.
Mengutip BBC, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, Credit Suisse ingin mengumpulkan modal baru sebesar 4 miliar dolar AS, di mana 1,5 miliar dolar AS berasal dari Saudi National Bank. Bank juga berencana untuk memisahkan bank investasinya dengan meluncurkan kembali CS First Boston, dan menghentikan beberapa bisnisnya yang memiliki risiko lebih tinggi.
Adapun tenaga kerja akan berkurang dari saat ini sebanyak 52.000 menjadi 43.000 pekerja pada akhir 2025. Namun 2.700 pekerja akan mulai di-PHK sebelum akhir 2022.
Langkah itu diyakini akan membantu menyusutkan basis biaya keseluruhan sebesar 2,5 miliar Franc Swiss atau 15 persen pada 2025.