ZURICH, iNews.id - Credit Suisse mencatat telah kehilangan aset sebesar 68 miliar dolar AS atau setara Rp1.015 triliun pada kuartal I 2023. Hal ini sekaligus menjadi tantangan yang dihadapi UBS dalam upaya menyelamatkan pesaingnya tersebut.
Mengutip Reuters, simpanan nasabah Credit Suisse anjlok 67 miliar franc atau setara Rp1.126 triliun pada kuartal I 2023. Tak hanya itu, Credit Suisse mencatat banyak simpanan berjangka yang jatuh tempo belum diperpanjang.
Perusahaan menambahkan, sebagian besar uang yang keluar dari bank berasal dari divisi manajemen kekayaannya dan terjadi di semua wilayah. Arus keluar aset bersih mengikuti 110,5 miliar franc yang ditarik oleh klien dari bank pada kuartal IV 2022.
Bank berusia 167 tahun itu melaporkan hasil yang kemungkinan besar akan menjadi hasil buruk yang terakhir kalinya, karena penggabungan dengan UBS diharapkan akan segera selesai.
Sebagian besar reputasi Swiss sebagai pusat keuangan global tepercaya, terutama bagi orang yang sangat kaya, akan bergantung pada apakah dua bank ini bisa berhasil diintegrasikan.
"Kemampuan Credit Suisse untuk menghasilkan pendapatan sepertinya rendah, sehingga kesepakatan (integrasi dengan UBS) bisa tetap menjadi hambatan pada operasional UBS, kecuali rencana restrukturisasi yang lebih dalam diumumkan," ujar analis KBW, Thomas Hallett dikutip, Selasa (25/4/2023).