Langkah tersebut, merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan Pertamina sekaligus implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).
"Pertamina tidak saja berperan untuk memberikan energi hingga pelosok, melainkan juga selalu hadir mengatasi kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia termasuk di sektor kesehatan," ujar Fajriyah.
Dia menambahkan, penyaluran bantuan oksigen tersebut melibatkan Pertamina Group yang dikoordinasikan langsung oleh Direksi Holding bersama Subholding Gas (PT PGN Tbk, beserta PT Pertamina Gas dan PT Gagas), Subholding Commercial & Trading (PT Pertamina Patra Niaga dan PT Patra Logistik) dan PT Elnusa Petrofin.
Pada tahap implementasi, Tim Pertamina yang tergabung dalam Satgas Percepatan Penanganan Oksigen juga berkoordinasi erat dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian dan Kemenko Kemaritiman & Investasi.
Peran penting dalam penyaluran oksigen medis juga terlihat pada Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina, yang telah menjalani round trip hours mencapai lebih dari 50 jam, dengan jarak tempuh melampaui lebih dari 750 km.
Namun tugas berat tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan aman dengan tetap menerapkan aspek HSSE dan protokol kesehatan yang ketat sehingga tidak ada AMT yang terpapar Covid-19.
"Di tengah tantangan bisnis energi yang berat, manajemen sungguh-sungguh memantau proses penyaluran oksigen dan memastikan bantuan tersebut dapat membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19," ungkap Fajriyah.