SAN FRANCISCO, iNews.id - Bank besar di Amerika Serikat (AS), Wells Fargo & Co melanjutkan kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan pada Agustus 2020. Kebijakan ini sempat terhenti pada Maret lalu di tengah pandemi Covid-19.
Wells Fargo yang berbasis di San Francisco pada Juli lalu mengatakan, akan memotong pengeluaran perusahaan secara besar-besaran tahun ini. Hal tersebut karena pihaknya sudah bersiap menghadapi kerugian pinjaman yang tidak sedikit jumlahnya, yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang diperparah dengan resesi yang dialami AS pada kuartal II tahun ini.
Meski belum memberikan angka pasti berapa jumlah karyawan yang akan di-PHK, pihak eksekutif Wells Fargo memperkirakan ada puluhan ribu tenaga kerja yang akan diberhentikan. Kondisi tersebut akan terus berlangsung secara signifikan mulai Agustus hingga akhir tahun 2020. Selain PHK, pihaknya juga akan menutup cabang dan pemotongan belanja pihak ketiga yang akan segera diselesaikan.
"Kami memperkirakan, perusahaan akan mengurangi jumlah tenaga kerja melalui kombinasi pengurangan beban, penghapusan peran terbuka, dan pemindahan pekerjaan. Wells Fargo sedang bekerja untuk membuat pengeluarannya lebih sejalan dengan bank-bank besar lain, dan merampingkan perusahaan agar lebih gesit,” ujar juru bicara Wells Fargo dikutip dari Reuters pada Sabtu (22/8/2020).
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihak bank akan memberikan pesangon dan bantuan karier kepada staf yang terkena dampak PHK. Diketahui sebelumnya, bank-bank besar di AS telah sepakat untuk menunda keputusan PHK di tengah pandemi corona. Meskipun para eksekutif tidak yakin akan berapa lama wabah ini terus merugikan ekonomi.
Tekanan pada Wells Fargo untuk menurunkan biaya semakin akut tahun ini. Hal itu tergambar dari laporan kerugian kuartalan pertama perusahaan dalam lebih dari satu dekade dan memangkas dividennya hingga 80 persen. Pandemi yang membatasi perdagangan, juga membuat banyak bank menghadapi kehilangan miliaran dolar karena pinjaman yang bermasalah.