"Portofolio investasi global masih overweight terhadap obligasi Indonesia," kata Sri Mulyani.
Dia mengatakan, perbankan dan Bank Indonesia (BI) masih mendominasi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN), sementara porsi kepemilikan asing menurun bertahap sejak akhir 2019 yang sebesar 38,57 persen menjadi 15,57 persen di 10 Agustus 2022.
"Fluktuasi capital flow perlu diwaspadai dan diantisipasi dampak pengaruh normalisasi kebijakan moneter global pada berkurangnya likuiditas yang mempengaruhi cost of fund," tutur Sri Mulyani.