Deretan Masalah IKN hingga Kepala Otorita Mundur, 2 di Antaranya Diungkap Investor

Aditya Pratama
Mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe membuka sejumlah masalah yang ada di proyek ibu kota baru. (Foto: Ilustrasi/Dok. Kementerian PUPR)

2. Status dan Kepemilikan Lahan

Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyebut bahwa dirinya mendapat mandat dari Presiden Jokowi untuk menyelesaikan status lahan di IKN seluas 256.000 hektare. Menurutnya, hingga saat ini belum semua tanah di ibu kota baru statusnya jelas.

Masalah selanjutnya terkait status kepemilikan lahan. Sebab, hingga saat ini pemerintah masih membekukan transaksi pertanahan di IKN untuk meminimalisir spekulan tanah sepanjang proses pembangunan.

Ke depannya, Basuki menyebut mekanisme tersebut akan dirombak total. Tujuannya memberikan kepastian hukum bagi para calon investor ketika menanamkan modalnya ke IKN sehingga mempercepat memperoleh pendanaan dari investor.

"Jadi kami berdua akan segera memutuskan status tanah ini akan dijual, sewa, atau KPBU, kami ingin mempercepat itu. Sehingga para investor tidak ragu lagi untuk melakukan investasinya," kata Basuki.

3. Mantan Kepala Otorita IKN Keluhkan Gaji Tertunda 11 Bulan

Mantan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono sempat mengeluhkan terkait gaji yang telat dibayarkan selama 11 bulan. Dia juga menjelaskan para pegawai Otorita, khusus yang berada di jajaran eselon, bekerja tanpa menerima gaji. Sebab, saat itu belum Peraturan Presiden tentang Hak Keuangan belum rampung.

"Kalau boleh jujur juga, saya dan pak Dhony (Waka Otorita) butuh waktu 11 bulan hingga kami mendapatkan salary, jadi ya sedang dibahas yang hak keuangan untuk pejabat eselon I ke bawah ini," ucap Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR pada 3 April 2023 lalu. 

4. Suplai Material Konstruksi Melambat

Bambang Susantono sempat mengakui bahwa suplai material konstruksi di lokasi pembangunan IKN melambat. Hal ini disebabkan karena saat ini tengah masif dilakukan pembangunan infrastruktur dasar dan beberapa proyek pembangunan dari sektor swasta. 

Dengan begitu, kebutuhan material meningkat, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan yang besar tersebut masih harus didatangkan dari luar wilayah pembangunan IKN.

"Memang kalau kita lihat sekarang ini dinamika di lapangan luar biasa intens, apalagi begitu mulainya temen-temen dari swasta. Jadi memang permintaan (material konstruksi) itu ada pertumbuhan yang luar biasa," ucap Bambang saat ditemui iNews.id dikutip, Minggu (12/10/2023). 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Progres Pembangunan Tol Japek II Selatan Tembus 72,04 Persen, Terhubung JORR dan Purbaleunyi 

Nasional
21 hari lalu

Tambang Batu Bara Ilegal Masih Ditemukan di Kawasan IKN, Satgas Ungkap Fakta Mengejutkan

Nasional
21 hari lalu

Kementerian PU Segera Buka Tender Konsesi Jalan Tol IKN

Nasional
22 hari lalu

Basuki Lapor Progres IKN ke Istana, Persiapan Jadi Ibu Kota Politik 2028

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal