Pengusaha rokok terkaya selanjutnya ditempati Putera Sampoerna. Harta kekayaannya mencapai 1,7 miliar dolar AS atau setara Rp25,95 triliun. Dia merupakan pendiri perusahaan rokok dengan merek Sampoerna melalui PT HM Sampoerna Tbk.
Namun, pada 2005 lalu HM Sampoerna diakuisisi perusahaan rokok raksasa dunia yakni Philip Morris sebesar 5,2 miliar dolar AS atau Rp79 triliun saat ini.
Kini Putera Sampoerna menjalankan berbagai macam sektor bisnis mulai dari perkebunan, keuangan, pengolahan kayu, properti, dan telekomunikasi.
John Kusuma merupakan generasi ketiga yang mewarisi bisnis rokok PT Nojorono Tobacco International. Bisnis rokok tersebut telah berdiri sejak 1932 oleh Tan Djing Thay dan Ko Djie Siong.
Menurut data Forbes, harta kekayaan John Kusuma mencapai 1,2 miliar dolar AS atau setara Rp18,33 triliun.
Oei Bian Hok merupakan pendiri dari PT Gelora Djaja atau yang dikenal sekarang dengan nama Wismilak. Dia bersama dengan Lie Koen Lie dan Liem Sien Nio mendirikan PT Gelora Djaja pada tahun 1962 di Jl. Petemon Barat, Surabaya, Jawa Timur.
Pada awalnya, mereka hanya memiliki 10 orang karyawan untuk membuat rokok. Namun, kini total pekerja di perusahaan Wismilak sudah mencapai lebih dari 3.000 karyawan.
Itu tadi ulasan pengusaha rokok terkaya di Indonesia yang hartanya capai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.