Apalagi Ryan, sapanya, merasakan beratnya membeli pakaian baru saat kuliah dan lebih memilih jasa pewarna keliling. Namun, upaya mengecat ulang celana dengan jasa pewarna keliling berakhir dengan kekecewaan karena warnanya masih cepat memudar.
“Awalnya ide itu hanya sebatas wacana belaka. Namun seiring kondisi yang mendesak akan pekerjaan dan pandemi, saat itulah saya kembali pada impian lama, yakni menciptakan produk yang dapat memperpanjang usia pakaian secara estetik dan fungsional," ujar Ryan.
Ia mulai riset dan bereksperimen sendiri. Gagal, jatuh bangun, tapi tidak menyerah. Usia bukan penghalang, di situ ia belajar mengenai membangun manajemen yang tertata, menjaga konsistensi, dan memahami pentingnya kepercayaan pelanggan. Kuncinya? Terus belajar, inovasi, dan ketangguhan.
"Adaptasi teknologi seperti memahami cara kerja platform digital Shopee, belajar lewat mentor, hingga feedback konsumen. Bagi saya, nilai diri ditentukan oleh usaha, bukan penilaian orang lain,” ucapnya.
Melalui Shopee, PYC mampu menjangkau lebih banyak pelanggan, memberdayakan komunitas lokal, serta mencatat pertumbuhan bisnis hingga 300 persen dalam dua tahun terakhir dan 5x peningkatan penjualan pada kampanye 12.12 Birthday Sale 2024.
Fitur interaktif seperti Shopee Affiliate dan Shopee Video menjadi kunci dalam memperluas jangkauan pasar tanpa harus mengeluarkan biaya promosi besar. Para affiliator kini berperan aktif dalam memasarkan produk PYC langsung kepada konsumen melalui konten edukatif dan cerita before-after yang autentik.
Strategi ini terbukti efektif, mendorong peningkatan pesanan kami yang datang dari Shopee Affiliate hingga 3x lipat dibandingkan sebelumnya.
Seluruh proses produksi dilakukan secara lokal di Cikarang, mulai dari warehouse, workshop, dan pengepakan. PYC tumbuh tak hanya sebagai solusi kreatif, tapi bisnis yang berdampak sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. “Karena satu pakaian yang diselamatkan bisa jadi awal dari perubahan besar," kata Ryan.