Di Hadapan DPR, Dirut Krakatau Steel Beberkan Sebab Utama Proyek Blast Furnace Dihentikan

Suparjo Ramalan
Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Silmy Karim (kiri), bersama Menteri BUKMN, Erick Thohir. (Foto: dok iNews)

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Silmy Karim, membeberkan penyebab utama dihentikannya proyek Blast Furnace atau peleburan tanur tinggi. 

Menurut dia, penyebab utama dihentikannya proyek Blast Furnace karena Krakatau Steel mengalami kerugian signifikan, akibat ketidakseimbangan antara kapasitas fasilitas hulu (ironmaking and steelmaking) dan kapasitas fasilitas hilir. 

Hal itu, menyebabkan perseroan harus mengimpor bahan baku, dan memproduksi baja setengah jadi dengan harga yang tinggi dan berfluktuasi. 

"Setelah beroperasi, kami menghitung antara produk yang dihasilkan dengan harga jual tidak cocok hitungannya atau dengan kata lain rugi. Dengan ini Kementerian BUMN berkonsultasi dengan BPK, dengan kajian lembaga independen, kita putuskan menghentikan operasinya," ujar Silmy, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, Senin (4/2/2022).

Dia membeberkan, penyebab dihentikannya proyek Blast Furnace juga terkait dengan kenaikan harga hingga keterbatasan jumlah energi seperti listrik dan natural gas. Hal ini mendorong Krakatau Steel mengambil langkah efisiensi berupa mencari energi alternatif lain.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Internasional
16 hari lalu

Perusahaan Baja Israel Dibuat Bangkrut Turki gegara Perang Gaza, Rugi Ratusan Miliar

Internasional
16 hari lalu

Nah, Perusahaan Baja Israel Bangkrut Diembargo Turki gara-gara Perang Gaza

Nasional
1 bulan lalu

Silmy Karim Umumkan Tiga Nama Hasil Panitia Seleksi Dirjen Imigrasi 

Nasional
4 bulan lalu

Wamen Imigrasi Pastikan Proses Penyelidikan Kasus Open BO di Lapas Cipinang Tetap Jalan

Bisnis
11 bulan lalu

Muhamad Akbar Diangkat jadi Dirut Krakatau Steel, Ini Susunan Terbarunya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal