Menyusul informasi tersebut, di perdagangan sesi I Senin (23/10) IHSG ditutup di zona merah, melemah di 1,26 persen di level 6.762. Sudah meninggalkan level psikologis 6.800an dan semakin menjauhi level 7.000.
Pengamat Pasar Modal, Hans Kwee, mengatakan dimana politik mempengaruhi ekspektasi dari perilaku pasar. Meski politik bukan menjadi satu-satunya variable yang membuat fluktuasi bursa saham.
Selama sepekan terakhir, fluktuasi IHSG dipengaruhi perang Israel-Hamas, kenaikan harga minyak, inflasi tinggi, dan potensi suku bunga tinggi The Fed masih dominan. Namun pada awal pekan ini, sentimen politik dalam negeri menjadi pemicu terbesar tekanan terhadap IHSG.
Hal itu, antara lain terlihat dari fluktuasi saham-saham perusahaan yang terafiliasi dengan para capres dan cawapres. Salah satunya, saham terafiliasi Gibran, PT Panca Mitra Multi Perdana Tbk (PMMP), yang menyentuh auto reject atas (ARA) dengan menguat 24,41 persen ke posisi 316.
Dia menambahkan, selain dinamika politik, ada faktor fundamental yang turut menentukan, terutama dari sisi kinerja dan aksi korporasi yang dilakukan.