Untuk memperluas pendanaannya, pemerintah juga membuka peluang besar bagi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) hingga perusahaan swasta nasional untuk ikut bergabung dalam Merah Putih Fund.
Hanya saja, hingga menjelang peresmian pada esok hari pemerintah belum mengumumkan investor swasta mana saja yang bersedia ikut membantu pendanaan perusahaan rintisan di dalam negeri.
Menteri BUMN mengungkapkan, gagasan awal pembentukan Merah Putih Fund pun didasari pada dinamika unicorn di Indonesia. Salah satunya dominasi investasi yang berasal dari investor asing.
"Startup di Tanah Air sangat potensial. Namun, potensi itu kurang dimaksimalkan oleh investor Tanah Air dan pemerintah. Hal itu tampak dari mayoritas investasi yang diterima unicorn berasal dari asing. Karena itu, pemerintah menilai perlu melakukan intervensi dengan menyediakan Merah Putih Fund," ujar Erick Thohir.
Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun ke depan ditargetkan setidaknya muncul 25 startup baru. Pemerintah sendiri akan mengambil langkah strategis untuk mewujudkan keberadaan unicorn baru dalam negeri.
Langkah itu, sekaligus mendorong perusahaan di Indonesia agar menjadi lebih besar dan mampu menyerap lapangan kerja baru secara masif.
"Dan juga mendorong ekonomi kita untuk memastikan Indonesia kita terproteksi juga dengan digitalisasi, jangan dari luar aja kita jadi market tapi banyak entrepreneur yang juga bisa berdiri tegak dan akan mendorong mereka," tutur Erick Thohir.