Stabilitas dan pertumbuhan tersebut yang menurut Sunarso perlu dijaga agar terhindar dari resesi. Dalam publikasi terbarunya pada pertengahan April lalu, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 2,8 persen.
Sunarso melihat hal tersebut artinya bahwa proyeksi turun dari pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,4 persen pada tahun 2022 lalu.
"Yang menarik adalah alasan IMF menurunkan pertumbuhan ekonomi global tahun ini adalah karena lagi-lagi karena gejolak keuangan yang signifikan karena setelah adanya kegagalan bank di Amerika Serikat seperti Silicon Valley Bank, Signature Bank dan juga di Eropa Credit Suisse," tuturnya.
Namun demikian, di tengah gejolak perekonomian global tersebut, pada tiga bulan pertama 2023, BRI dapat melanjutkan kinerja keuangan yang sangat signifikan positif dan hal tersebut tidak lepas dari komitmen BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada segmen UMKM.