JAKARTA – Potensi energi panasbumi di Indonesia terbilang besar. Namun, pemanfaatannya belum optimal akibat biaya investasi yang besar dan berisiko tinggi. Untuk menggenjot pengembangan panasbumi, pemerintah telah menerbitkan berbagai regulasi dan insentif agar swasta menggarap energi bersih itu.
Pemerintah pun telah menyiapkan dana abadi atau geothermal fund untuk melakukan pengembangan terhadap Pembangkit Listrik Panasbumi (PLTP). Dana yang disiapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 itu sebesar Rp3,7 triliun.
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengungkapkan, pihaknya telah menunjuk perusahaan pelat merah untuk merealisasikan proyek strategis itu, "Pemerintah menunjuk PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk mengelolanya," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (20/10/2017).
Tak hanya itu saja, Yunus mengatakan, geothermal fund juga akan mendapatkan tambahan dana yang berasal dari hibah Bank Dunia sebesar USD55,25juta atau sekitar Rp700 miliar. Jadi, kalau dijumlahkan akan menjadi sekitar Rp3,7 triliun.
Yunus mengatakan, eksplorasi bakal berlangsung di wilayah kerja yang saat ini belum dikelola oleh kontraktor alias wilayah kerja yang tidak menarik. "Supaya banyak yang tertarik karena risikonya makin minim," katanya.