"Kenaikan harga mobil itu mencapai 7 persen, sementara kenaikan pendapatan lebih tinggi dari rata-rata inflasinya," tuturnya.
Berdasarkan kajian GAIKINDO, kata Kukuh, kenaikan suku bunga di Amerika Serikat berdampak pada kinerja pemberian kredit kendaraan bermotor yang cukup tinggi. Dia mengatakan kenaikan suku bunga tersebut memberikan dampak signifikan terhadap NPL (kredit bermasalah/non-performing loan).
"Jadi ada kenaikan NPL sehingga lembaga keuangan mulai memperketat persyaratan pemberian kreditnya. Sedangkan 80 persen penjualan kendaraan bermotor kan pakai kredit sehingga terjadi penurunan," ucapnya.
Kukuh melanjutkan kondisi tersebut berlanjut ketika adanya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berdampak pada pengambilan kredit. Situasi kembali berjalan seiring dengan pelaksanaan pemilu 2024 yang mengakibatkan retensi kredit masyarakat.