Senada dengannya, Elis yang merupakan pedagang minyak goreng curah di pasar tersebut mengatakan, minyak goreng curah masih mahal di agen tempat langganannya. Oleh karena itu, dia terpaksa menjual seharga Rp17.000 per kg.
"Di agen masih mahal. Saya dapat dari sananya saja masih Rp15.000 per kilogram. Jadi ya saya jualnya Rp17.000 per kilogram. Distributor juga enggak ada yang dateng," ucap Elis.
Leboh lanjut dia menuturkan, pembeli masih suka mengeluh dengan harga yang ditawarkan. Meski demikian, kata dia, pembeli masih tetap ada yang beli namun tak sebanyak biasanya.
"Masih suka ngeluh (pembelinya) karena harganya masih tinggi. Yang biasanya beli sekilo, jadi berkurang kadang cuma setengah kilo," ujar Elis.
Pedagang lainnya, Nadin mengatakan, tidak bisa menjual minyak goreng curah seharga Rp11.500 per liter karena dari agen masih menjual di atas harga tersebut.
"Gimana saya mau kasih harga Rp11.500 (per liter), dari agennya saja masih Rp15.000," ucapnya.
Nadin mengaku tak kesulitan mendapatkan minyak goreng curah. Namun harganya mahal.
"Susah sih enggak, tapi yaa itu tadi, mahal," ujar dia.
Menanggapi hal ini, Rani selaku pembeli minyak goreng curah sangat berharap agar harga bisa turun. Pasalnya, dia masih belum mendapatkan minyak goreng curah dengan harga murah Rp11.500 per liter.
"Saya belinya masih mahal. Saya belum pernah dapat (minyak goreng curah) yang Rp11.500 itu. Kalau bisa secepatnya (barangnya ada dan harganya bisa murah) karena kita suka goreng-gorengan. Banyak orang susah di sini," tuturnya.