Level harga dari agen saat ini, kata dia, cukup mencekik pedagang jika dibandingkan harga beras sekarung pada tahun sebelumnya.
“Kalau tahun lalu pernah Rp620.000 per 50 kg, waktu itu saya jual ke bawah Rp12.000 per kg,” tutur dia.
Senada, Duladhi (54), kini hanya mengambil untung per karung sebesar Rp30 ribu. Margin yang tipis ini dipandang jauh berbeda dari periode sebelumnya.
“Biasanya ambil Rp600.000 per kg, ini sekarang per karung Rp672.000, minimal ambil untungnya Rp30.000 per karung,” ucapnya, sembari berharap agar pemerintah dapat segera turun tangan mengatasi kenaikan harga.
Sebelumnya, Presiden RI Jokowi memastikan bahwa pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang di Jakarta Timur telah cukup, sehingga siap untuk didistribusikan. Jokowi menyebut kenaikan harga beras terjadi karena masa panen yang terlambat ke sejumlah pasar induk, termasuk adanya gangguan distribusi.
“Saya datang di Pasar Induk Cipinang ini untuk memastikan bahwa stok beras di sini ada karena dari sinilah didistribusikan ke ritel, ke super market, ke daerah, dari Pasar Induk Cipinang ini sehingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada, tersedia, jumlahnya cukup, dan saya melihat melimpah,” ujar Presiden, Kamis (15/2).