JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini kelangkaan elpiji 3 kg terjadi di beberapa daerah. Merespons hal itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan kelangkaan yang terjadi disebabkan oleh dua hal.
Pertama, karena kuota gas elpiji 3 kg yang terbatas. Lalu, karena adanya migrasi konsumen dari awalnya merupakan pengguna elpiji 5 kg dan 12 kg berpindah ke ukuran 3 kg.
"Perpindahan ini akan meningkatkan permintaan dari gas elpiji 3 kg yang disubsidi," ucap Fahmy dalam siaran Market Review di IDX Channel, Kamis (27/7/2023).
Fahmy mengungkapkan alasan masyarakat berpindah menggunakan gas elpiji 3 kg karena adanya disparitas harga yang cukup tinggi.
"Kalau 3 kg itu harga subsidi sekitar Rp 6.300 per kg. Tapi kalau untuk 12 kg itu harganya Rp17.000 per kg, ini cukup tinggi sehingga ini menggoda konsumen untuk migrasi," kata dia.