Kemudahan migrasi tersebut menurut Fahmy karena Pertamina masih menggunakan sistem distribusi terbuka. Alhasil, siapa pun bisa dengan bebas membeli gas elpiji 3 kg di pasar.
"Oleh karena itu harusnya itu menggunakan sistem distribusi tertutup. Jadi dalam sistem itu penjualan gas elpiji 3 kg yang di subsidi tadi itu ditujukan memang kepada masyarakat yang tidak mampu," tuturnya.
Untuk itu, ia menyarankan Pertamina agar menggunakan data dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan gas elpiji 3 kg sehingga menurutnya tidak akan salah sasaran.
"Pertamina bisa menggunakan data yang dimiliki Kementerian Sosial yang terkait dengan kementerian yang kurang mampu dan data itu selama ini sudah terverifikasi dan digunakan dalam berbagai BLT," ujar dia.