Dia menambahkan, Gedung Danareksa dan BSI Tower akan disiapkan sebagai menara kembar (twin tower) yang akan memberi nilai tambah pada kawasan city center baru.
"Karena memang kita punya cita-cita besar bahwa ketika IKN akan berdiri, tentu aset BUMN (di Jakarta) juga harus tetap kita tingkatkan nilainya, seperti gedung ini (Kementerian BUMN), bisa saja nanti dirobohkan menjadi kompleks baru, disesuaikan dengan rencana DKI Jakarta," tutur Erick.
Dia menuturkan, upaya pemerintah DKI Jakarta menata kawasan Monas merupakan rencana besar yang membutuhkan dukungan semua pihak. Adanya IKN tidak berarti Jakarta berhenti berbenah.
Dalam cetak biru Plt Gubernur DKI disebutkan rencana penghijauan kembali kawasan Monas. Proyek itu, menurut Erick, sama seperti saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games, menghijaukan kawasan Gelora Bung Karno (GBK).
"Dengan rencana tersebut, maka dua titik ini saja (BSI Tower dan Menara Danareksa) menjadi titik yang mahal (value-nya). Dan kami membangun Menara Danareksa ini pun dengan perhitungan, bukan gaya-gayaan. Buktinya dari target (occupancy) 75 persen, ternyata malah 82 persen. Artinya ini sangat feasible," kata dia.
Dia menambahkan, kawasan Monas akan menjadi area yang sangat eksklusif dan menarik, terutama dengan adanya Monas di tengahnya.
"Sebagai komparasi seperti yang ada di New York atau London. Ada taman kota yang besar, nah di sini nanti (seperti itu)," ucap Erick.