BALI, iNews.id - Emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menandatangani komitmen untuk berpartisipasi bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Net Zero Hub (KADIN NZH), yakni inisiatif dekarbonisasi di sektor industri dan komersial, serta inisiatif untuk mendukung transisi energi demi mencapai Net Zero Emission di Indonesia.
Agenda ini dilakukan dalam acara "Indonesia Net Zero Summit" yang merupakan rangkaian side event G20 di Nusa Dua Bali, pada Jumat (11/11/2022).
“Inisiatif yang diperlukan saat ini, sesuai dengan tagline di event pada hari ini yakni Our Time is Limited. Kalau bukan kita siapa lagi. Ini juga sejalan dengan visi misi Vale,” ucap Vice President Director PT Vale Indonesia Tbk, Adriansyah Chaniago.
Adriansyah juga menuturkan, visi misi Vale tersebut bahwa pihaknya hadir untuk masa depan yang lebih baik. Dia menambahkan, perusahaan diberkahi untuk daerah yang berpotensi nikel sangat tinggi.
“Daerah tersebut juga daerah endemik, daerah yang mempunyai biodiversity yang hanya dimiliki daerah tersebut. Kami beroperasi di daerah ekstraksi di daerah yang endemic, dan kami sangat berkepentingan untuk menjaga lingkungan,” kata Adriansyah.
Net Zero Emission, kata Adriansyah, merupakan satu langkah besar untuk menjaga lingkungan dan hal itulah yang menjadi alasan perusahaan mensupport event Net Zero Hub KADIN yang turut menjadi bagian acara B20.
Sementara itu, upaya Vale Indonesia untuk mendukung Net Zero Emission ini kembali dituturkan Adriansyah, saat ini Vale merupakan perusahaan pertambangan yang dengan emisi sangat rendah.
“Untuk seluruh produsen di dunia, kami berada di kuartal I. Kuartal I itu adalah kuartal yang paling kecil. Kami diberkahi oleh adanya danau, tiga danau. Dari sana kami membangun Hydro Power Plant. Berdasarkan Hydro Power Plant, kami berhasil menekan emission sekitar dua juta ton CO2 ekuivalen per tahun,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan berhenti di sini. Vale juga memiliki target Net Zero di 2050 seperti Paris Agreement canangkan.
"Untuk di 2030 target pertama, kami berencana memotong sepertiga emission yang kami punya, utamanya akan dilakukan melalui konversi Energi yang lebih bersih Energi Baru dan Terbarukan, kedua optimisasi dan efisiensi,” ujar Adriansyah.