Di kesempatan yang sama, Azwar Anas mengatakan bahwa terkait digitalisasi birokrasi Indonesia, dirinya diperintah Presiden Jokowi untuk berkoordinasi dengan Tony Blair. Hal ini demi melipatgandakan pencapaian negara.
"Begitu kami diminta oleh bapak presiden mengkoordinasi transformasi digital Pak Tony Blair ke kantor pak Menteri PAN RB, beliau meyakinkan tidak ada cara yang lebih cepat untuk melipat gandakan pencapaian negara dan birokrasi yang efisien kecuali program digitalisasi. Ini terus berjalan," tutur Anas.
Anas mengungkapkan bahwa Tony Blair Institute (TBI) juga meminta dalam waktu dekat segera launching INA Digital. INA digital sendiri merupakan nama Government Technology (GovTech) Indonesia yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo.
Dengan launchingnya INA Digital, semua aplikasi akan menjadi satu dan memudahkan masyarakat.
"Tadi tim TBI minta kalau bisa dalam waktu dekat untuk segera me-launching INA digital sebagai gov tech indonesia untuk segara membantu proses pengintegrasikan dari berbagai sistem layanan," kata Anas.
"Nah sekarang ini begitu banyak aplikasi ada 27.000 aplikasi. Setiap inovasi selama ini membuat aplikasi sehingga bukan mempermudah rakyat untuk mendapatkan layanan tapi mempersulit rakyat untuk download satu-satu. Sekarang kita bekerja keras marathon. Setidaknya untuk 9 kementerian lembaga, salah satunya pendidikan, kesehatan, kemendagri, termasuk kepolisian," ucap dia.