"Jadi besar sekali kalau sumber dayanya, sudah berproduksi 2,5 juta metrik ton pendapatan 1,1 triliun, sangat profitable dari 2 perusahaan tadi," ujarnya.
Menurut Hary, total 7 IUP yang baru dengan dua perusahaan akan jalan produksi, 5 mulai tahun depan itu memiliki sumber daya 1,4 miliar metrik ton.
"Diharapkan kapasitas produksi tahun 2022, mudah-mudahan kinerja pendapatan perseroan bisa meningkat 3 kali lipat lebih," ucapnya.
Tahun ini, harga batu bara diprediksi akan terus melejit dampak permintaan yang tinggi dan pasokan yang terus menyusut. Kenaikan ini tentunya turut mendongkrak harga batu bara nasional.
"Dengan berubahnya bisnis utamanya tambang batu bara nanti dikembangkan juga, arahnya sudah bulat IATA jadi perusahaan batu bara end-to-end," ujar Hary.