Desain Menara Mandiri Kendari menghadirkan geometri arsitektur yang lebih ikonik namun tetap memanifestasikan identitas Bank Mandiri dengan kearifan lokal. Menara Mandiri Kendari akan didukung dengan fasilitas penunjang di antaranya auditorium, Safe Deposit Box, serta area terbuka hijau yang berada di ground floor dan tiap lantai gedung.
Sebagai wujud komitmen Bank Mandiri terhadap visi “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for A Better Future”, Menara Mandiri Kendari dirancang dengan konsep ramah lingkungan yang efisien dan berkelanjutan dengan tujuan menciptakan harmoni antara infrastruktur modern dan lingkungan yang lebih sehat.
Di samping itu, dengan dibangunnya Menara Mandiri Kendari, Bank Mandiri optimistis dapat semakin memperkuat penetrasi bisnis di Region X/Sulawesi dan Maluku, khususnya dalam mendorong pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Keberadaan pusat layanan keuangan yang lebih modern dan terintegrasi ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas nasabah serta memperkuat kepercayaan pelaku usaha terhadap solusi finansial Bank Mandiri.
Bank Mandiri Area Kendari didukung 21 kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara serta ditopang oleh 3 sektor industri utama yaitu pertanian dan perikanan, pertambangan, penggalian, serta perdagangan besar maupun eceran.
Sebagai catatan, hingga Februari 2025, Regional X/Sulawesi dan maluku berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit retail sebesar 9,6 persen YoY menjadi Rp29,3 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 12,1 persen yoy menjadi Rp48 triliun yang mencerminkan tingginya permintaan layanan perbankan di wilayah tersebut.
Dengan dukungan infrastruktur baru ini, Bank Mandiri menargetkan akselerasi pertumbuhan yang lebih agresif, sejalan dengan strategi ekspansi nasional untuk memperkuat ekosistem keuangan di kawasan timur Indonesia.
“Keberadaan Menara Mandiri diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat regional maupun nasional, sekaligus mempertegas peran Bank Mandiri sebagai pelopor inovasi dalam industri perbankan Indonesia," tutur Darmawan.