JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekspor Indonesia di Mei 2022 tercatat sebesar 21,51 miliar dolar AS atau sekitar Rp317,234 triliun.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, mengatakan nilai ekspor pada Mei 2022 turun 21,29 persen dibandingkan April 2022.
Namun jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, nilai ekspor Mei 2022 naik 27 persen.
"Beberapa komoditas ini masih mengalami peningkatan harga, misalnya minyak mentah, CPO, isu pembatasan ekspor," ujar Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6/2022).
Menurut dia, beberapa negara masih terdapat pembatasan ekspor yang berpengaruh terhadap pasokan global. Misalnya, di Ukraina terdapat pembatasan ekspor unggas, telur, minyak bunga matahari, dan daging sapi.
Di Rusia, ada pembatasan ekspor gandum, mesin, gula, barley, pupuk dan pupuk nitrogen. Lalu di China ada larangan ekspor pupuk. Demikian pula dengan India yang melarang ekspor gandum dan Indonesia yang pernah melarang ekspor CPO dan turunannya.
Jika dilihat dari sektornya, hampir seluruh sektor ekspor mengalami penurunan ekspor. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan turun 25,92 persen menjadi 0,29 miliar dolar AS, lalu industri pengolahan turun 25,93 persen menjadi 14,14 miliar dolarA S, dan pertambangan turun 12,92 persen menjadi 5,58 miliar dolar AS.
"Satu sektor mengalami peningkatan yaitu migas sebesar 1,5 miliar dolar AS, naik 4,38 persen," ungkap Setianto.