Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini industrialisasi di Indonesia banyak digerakan oleh pelaku usaha asing, seperti contohnya industri otomotif. Oleh sebab itu, Handito berharap, ke depan pelaku usaha dalam negeri termasuk BUMN dapat lebih banyak mengambil peran agar tidak kalah saing dengan pelaku asing.
"Sekarang ini, industrialisasi memang banyak digerakan oleh pelaku usaha asing, tetapi ke depan saya rasa kita perlu gerakan yang pelaku usaha dalam negeri termasuk BUMN. Bapak Presiden sudah mengingatkan, BUMN saatnya sudah bisa go global. Menurut saya pesan presiden ini sangat tepat sekali," ungkap Handito.
Saat ini, lanjutnya, Sekolah Ekspot tengah menjalankan program mendidik ratusan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Dari sini, ditemukan banyak minat dan kemampuan yang dapat dikembangkan. Maka dari itu, jika potensi milenial ini bisa diasah, dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan kontribusi eksportir akan terbantu oleh generasi muda ini.
"Sekolah ekspor ini sedang menjalankan tugas untuk menyelenggarakan pendidikan ekspor kepada ratusan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Ternyata anak-anak muda kita itu luar biasa. Walaupun memang dari nilainya belum besar, tetapi kita bisa kalau hanya mengandalkan pelaku asing saja. Kita harus bisa mengandalkan pelaku usaha dalam negeri yang cakupannya besar termasuk anak-anak muda. Kalau generasi muda yang suka dengan ekspor ini bisa kita kembangkan, 5-10 tahun ke depan akan bisa luar biasa kontribusinya," tutur Handito.