JAKARTA, iNews.id - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan ekspor minyak sawit pada April 2020 turun 77.000 ton menjadi 2,65 juta ton dibandingkan Maret. Kendari demikian, Gapki optimistis tren ekspor akan tumbuh.
"Ekspor turun 2,8 persen dibandingkan Maret, atau turun 77.000 ton, terdiri atas 44.000 ton dari refined palm oil dan 33.000 ton dari CPO," ujar Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono di Jakarta dilansir Selasa (9/6/2020).
Gapki mengungkapkan, sejatinya tren ekspor minyak sawit terdiri atas CPO dan produk turunannya terus tumbuh, yakni sebesar 2,4 juta ton pada Januari 2020, kemudian 2,54 juta ton pada Februari, dan 2,73 juta ton pada Maret 2020. Namun, pada April turun sebesar 2,8 persen dibandingkan Maret.
Mukti menjelaskan berdasarkan negara tujuan penurunan ekspor terbesar terjadi ke Bangladesh, Afrika, dan Timur Tengah, masing-masing sebesar 118.000 ton, 62.000 ton, dan 56.000 ton. Ketiga negara tersebut menyumbang impor terbesar pada Maret lalu.
Sebaliknya, ekspor ke Pakistan naik 100 persen menjadi 201.000 ton disebabkan impor yang sangat rendah pada Maret.