"Mulai dari China yang tetap tumbuh 0,4 persen di kuartal II 2022, di mana ekspor kita ke sana mencapai 21,52 persen porsinya hingga ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh 1,6 persen, di mana porsi ekspor Indonesia ke sana cukup tinggi, yaitu 9,89 persen," tutur Margo.
Dengan kenaikan harga komoditas global dan mitra dagang yang masih tumbuh positif, dia mengatakan, Indonesia pada kuartal II tahun ini mendapatkan windfall yang menyebabkan neraca perdagangan surplus sebesar 15,5 miliar dolar AS. Surplus tersebut meningkat 148,01 persen (yoy) dan naik 67,85 persen jika dibandingkan kuartal sebelumnya.
Di sisi lain, Margo mengatakan, pertumbuhan ekspor yang signifikan membuat ekspor menjadi komponen dengan kenaikan tertinggi dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut pengeluaran.