Pengumuman perusahaan AI baru Musk ini terjadi setelah beberapa bulan lalu dia memperingatkan dalam sebuah wawancara bahwa AI dapat menyebabkan kehancuran peradaban dan bergabung dengan para pemimpin teknologi lainnya untuk menyerukan jeda dalam perlombaan AI di luar kendali.
Kemunculan perusahaan terbaru Musk datang pada saat yang genting baginya. Twitter, perusahaan yang diakuisisi 44 miliar dolar AS pada Oktober 2022 kini menghadapi masa depan yang tidak pasti setelah Meta meluncurkan aplikasi saingan bernama Threads.
Aplikasi milik Meta Platforms tersebut kini telah mencapai 100 juta pengguna dalam waktu kurang dari seminggu. Sementara itu, ada beberapa laporan tentang penurunan penggunaan Twitter.
Gejolak di Twitter terjadi setelah berbulan-bulan Musk mengasingkan beberapa pengguna dan pengiklan dengan memotong staf, mendorong melalui perubahan kebijakan yang kontroversial, dan membuat sejumlah komentar yang menghasut.
Selain Twitter, Musk menjalankan beberapa perusahaan lain, termasuk Tesla, SpaceX, Neuralink, dan The Boring Company.