“Mereka percaya dan siap mendukung potensi digital ekonomi yang dimiliki Indonesia. Mereka juga siap untuk mendorong kreator dalam negeri dengan tetap menjaga kultur Indonesia yang baik ke seluruh dunia,” katanya.
Sementara, pertemuannya bersama pendiri Grameen Bank dan pemilik pabrik baja, Erick enggan merinci lebih jauh poin utama yang dibahas.
Hanya saja, dia menegaskan bahwa Grameen Bank yang didirikan Muhammad Yunus ingin memberikan pinjaman skala kecil untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tidak mampu meminjam dari bank umum.
Adapun, konsep ini menjadi inspirasi untuk membidik program yang sudah dijalankan di Indonesia, yaitu PNM Mekaar yang saat ini sudah memiliki 15,2 juta nasabah.
“Saya juga bertemu dengan Lakshmi Mittal yang berasal dari India dan sempat merintis usahanya di Indonesia. Lakshmi Mittal sempat membangun pabrik baja di Indonesia pada 1976 sekaligus membantu membuka lapangan pekerjaan di Indonesia,” ucapnya.