JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, belum semua perusahaan negara siap dan mampu bertransformasi di era digital. Karena itu, pemegang saham akan mendorong dan mengawal transformasi teknologi digital di perusahaan BUMN.
"Kami di Kementerian BUMN yang mengelola sepertiga perekonomian negara melalui portofolio usaha kami, harus serius melakukan lompatan-lompatan untuk bisa mewujudkannya. Ini tidak mudah, tidak semua BUMN siap dan mampu bertransformasi di era digital ini, apalagi melakukan digitalisasi dari hulu ke hilir," kata Erick dalam Webinar Indonesia Forum, Jumat (30/7/2021).
Meski begitu, Erick terus berupaya mendorong transformasi teknologi dan digitalisasi pada perusahaan pelat merah. Saat ini, adopsi digital sudah diterapkan di sejumlah klaster BUMN dan akan tetap dikawal pemegang saham.
Di sektor kesehatan dan farmasi, PT Bio Farma (Persero) telah menerapkan penggunaan big data dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk proses bisnisnya. Sementara PT Pupuk Indonesia dengan produk berbasis digital, e-materai dari Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Bahkan, Kementerian BUMN sudah memiliki platform e-commerce, yaitu pasar digitalisasi UMKM (PaDi).
"Dan ini kami kawal dan kami pastikan dari penggunaan big data dan artificial intelligence untuk proses bisnis di Bio Farma dan Pupuk model dan produk berbasis digital, yang kini diterapkan Semen Indonesia Group, e-materai oleh Peruri. Bahkan, Kementerian BUMN punya platform ecommerce, yaitu pasar digitalisasi UMKM (PaDi)," tuturnya.