JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir bergerak cepat mengebut pembangunan kilang minyak. Salah satunya Kilang Cilacap yang bakal dikerjakan oleh PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco.
Erick mengatakan, Pertamina dan Aramco tengah menaksir nilai aset pengembangan kilang minyak (refinery development master plan/RDMP) Cilacap. Dia berharap, tahap ini bisa selesai pada akhir 2019.
"Kami upayakan tahun ini kalau bisa sudah ada kesepakatan, agreement-nya. Ini sedang kami push (dorong)," ujar Erick di Jakarta, Selasa (30/10/2019).
Pendiri Mahaka Group itu mengaku terus berkoordinasi dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif soal Kilang Cilacap. Sejauh ini, belum ada perubahan strategi sehingga kerja sama akan tetap dilanjutkan antara Pertamina dengan BUMN migas asal Saudi itu.
"Sampai Desember kami lihat, sepakat atau tidak. Kalau tidak, kami cari alternatif lain. Bisa mencari alternatif lain, tapi kami usahakan yang sudah disepakati oleh kedua negara," ucapnya.
Kilang Cilacap merupakan salah satu dari enam proyek RDMP (pengembangan) dan NGRR (baru) untuk meningkatkan produksi BBM Pertamina. Saat ini, produksnya sekitar 1 juta barel per hari dan rencananya ditingkatkan menjadi 2 juta barel per hari.
Kerja sama Pertamina-Aramco di Kilang Cilacap sudah digagas sejak 2014. Keduanya hingga saat ini belum juga membentuk perusahaan patungan (joint venture) karena masih menanti hasil valuasi aset Kilang Cilacap.